Ide Statement

Selasa, April 19, 2016

https://ablogaboutwolves.files.wordpress.com/2012/02/mexican-gra-wolf.jpg

Dalam mata kuliah Penulisan Kreatif kali ini, kita diajak untuk menuliskan sebuah ide statement dari beberapa gambar yang telah disediakan. Berikut akan diulas beberapa ide statement yang telah saya buat beserta penjelasan ringkasnya.

Pada gambar diatas, menggambarkan seekor serigala. Saya menuliskan ide statement "Karena ganteng, gak harus jadi serigala". Ide ini muncul ketika mengingat para penggemar (anak muda) sinetron kini hidupnya semakin ikut-ikutan seperti seperti sinetron. Sebut saja GGS (Ganteng-Ganteng Srikandi). (judul sengaja disensor, tapi percuma)


Yuk lanjut ke statement berikutnya :

https://eventsimg.blob.core.windows.net/banners/2473b5d4e5dca43249ebeb2fdba6484d
"Buka baju dikit disensor. Sebel?"
Statement ini muncul sebenarnya berniat menyinggung tiga pihak yakni lembaga sensor, pembuat film dan penonton film. Kadang tiap pihak sering menyalahkan satu sama lain. Ada kalanya lembaga sensor terlalu berlebihan dalam menyensor sesuatu, hal itu disinggung dengan kalimat "Buka baju dikit disensor.". Dengan menambahkan kata "Sebel?", bermaksud untuk menyinggung pihak pembuat film dan penonton film. Kadang ada pembuat film yang terlalu lebay menunjukkan suatu adegan sexy padahal genrenya horror. Ya kenapa gak sekalian bikin film bergenre sex? Kadang ada juga penonton yang bandel (kebanyakan sih begitu), udah tahu film yang ditonton tidak sesuai sama umurnya tapi masih aja ditonton karena saking penasaran. Udah jadi generasi kepo kali ya. Mungkin karena keseringan disensor-sensor makanya malah jadinya penasaran, bukannya menghindari tontonan tersebut.


http://co12.nevseoboi.com.ua/wallpapers/mix/1348120560-228116-0243514_www.nevseoboi.com.ua.jpg
"Kebahagiaanku, bukan karena merk popok yang kupakai."
Sudah jelas dan tidak asing lagi dong dengan tagline popok bayi, yang biasanya menyajikan anak kecil yang bahagia karena bisa bergerak kesana kemari karena popoknya yang nyaman dipakai. Itulah yang mendukung munculnya statement ini. Namun yang lebih ingin disampaikan pada statement ini adalah Sayangilah Anakmu Bunda. Lebih pada singgungan terhadap ibu-ibu muda (yang kebablasan) yang menyiksa anaknya atau yang belum siap menjadi ibu. Cenderung mereka tidak memiliki hati nurani dan tidak memahami bayinya. Makanya, kalau belum sanggup membahagiakan anak, jangan sampai kebablasan. (*eh) Maka mulailah untuk membuat diri sendiri merasa bahagia terlebih dahulu, agar orang lain juga merasa bahagia.


http://www.dailydappr.com/wp-content/uploads/2015/11/image10.jpeg
"Saking lamanya, sampe lupa rasanya pegangan tangan."
Ga perlu dijelasin lagi kan? Ya, karena sudah terlalu lama sendiri sampai gak inget gimana rasanya gandengan tangan sama pacar. Tangan yang diperban seolah menggambarkan (hiperbola) bahwa tanganmu lagi sakit, gak cuman hati yang bisa sakit hati. Tangan juga bisa sakit, kalo ga ada yang megang. Konon sampai divonis Mati Rasa Stadium Akut.  

Sudah ya, bahasan pada postingan kali ini kita sudahi saja. Penulis rawan baper kalau bahasannya soal pacar.

You Might Also Like

4 komentar

  1. "Saking lamanya, sampe lupa rasanya pegangan tangan." jomblo statemen banget nih.. hahahahahha...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bukan jomblo pak, tapi ta'aruf.. hahahahaha.. #ngeles

      Hapus
  2. jangan lupa kredit fotonya...

    BalasHapus

Total Tayangan Halaman

Pengikut

Flickr